Assalammu’alaikum wr.wb
Hallo semua..
Selamat datang kembali di blog Helena Vector, dan
kali ini gue mau menulis tentang opini terkait fungsi bahasa, dan dampaknya.
Dikemas sedemikian rupa dan semoga kalian bisa paham dan mengambil sisi
positifnya.
Bahasa adalah alat penghantar komunikasi universal
yang dimana penggunaannya sangatlah berpengaruh terhadap keberlangsungan aktivitas
dan kondisi seseorang. Dengan mengenal bahasa, kita bisa tahu apa yang orang
lain rasakan saat itu.
Lagi-lagi ada berita duka dari dunia entertainment.
Gue memang bukan salah satu penggemar almarhumah, tapi group Kpop satu ini gue tahu
sejak duduk di bangku SMA. Nama grupnya F(x), dan salah satu membernya
dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 14 Oktober 2019 di kediamannya yang berlokasi
di kawasan Seongnam, Provinsi Geonggi, Seoul Selatan. Dari beberapa sumber yang
gue baca, kematian Sulli dikarenakan bunuh diri. Penyebabnya tidak lain dan
tidak bukan adalah Cyber Bullying.
 |
Foto: Istimewa |
Di Indonesia masih banyak juga yang melakukan Hate Speech a.k.a ujaran kebencian.
Entah karena dasarnya tidak suka dengan si individu, iri hati karena tidak bisa
seperti mereka, atau hanya karena berani berbicara dibalik tameng keyboard
komputer, laptop, atau bahkan ponsel pintar, I really have no idea about this. Tapi yang jelas sebagai manusia,
kita tidak berhak untuk melakukan itu. Sebelumnya juga gue pernah menulis
tentang Hate Speech di artikel blog
sebelumnya. Terkadang masih banyak yang belum bisa membedakan antara kritik
dengan ujaran kebencian. Apa yang diucapkan, terkadang tidak sesuai dengan
kondisi, waktu, tempat, bahkan lawan bicara.
Ada yang tahu kata ‘Baper’?
Jujur aja nih, ya. Semenjak ada kata itu, orang-orang
banyak yang memiliki respon apatis ketimbang berpikir dua kali sebelum bicara.
Terlepas dari kalimat yang dilontarkan “Ya ini gue, lo suka ya syukur, enggak
juga gapapa.” atau “Jadi orang jangan gampang baper kenapa?”
Perlu kita ketahui, ini bukan masalah baper atau tidaknya
seseorang. Memang dalam agama Islam juga penyakit hati yakni ‘mudah tersinggung’
juga ada baiknya dihindari. Sebisa mungkin dihindari. Karena berdasarkan
pengalaman dan pengamatan gue pribadi, kalau kita jadi sosok yang mudah
tersinggung, orang lain akan berpikir dua kali untuk berteman dengan kita. Lebih
tepatnya, sulit untuk menerima keberadaan kita. Akan tetapi, pentingnya bahasa dalam
tutur perkataan juga menjadi ujung tombak apakah kita bisa diterima di
masyarakat. Itu semua adalah pilihan, gue juga tidak bisa memaksa gaya bicara
seperti apa yang kalian gunakan. Selama kalian merasa nyaman dan merasa jadi
diri sendiri serta berani menghadapi risikonya, ya silahkan.
Dalam sebuah hadist yang menyatakan bahwa ‘Bicara
yang baik atau diam’ memang benar adanya. Kita memang tidak tahu apa yang kita
bicarakan nantinya bisa menyakiti orang lain atau tidak. Namun pada kasus
meninggalnya Sulli, ada baiknya jika kita berpikir dahulu sebelum berbicara.
Berkaca pada kasus meninggalnya Sulli F(x), semoga menjadikan kita pribadi yang
lebih baik lagi dalam bertutur kata. Jauhi ujaran kebencian karena membenci
diibaratkan seperti kita membawa kentang busuk kemanapun kita pergi.
Gue berdoa semoga almarhumah Sulli diterima oleh
Tuhan Yang Maha Esa, diampuni dosa-dosanya, keluarga yang ditinggalkan
diberikan kekuatan begitu juga dengan para fans baik yang ada di Indonesia,
maupun diluar Indonesia.
Wassalammu’alaikum wr.wb
_Helena Vector
Komentar
Posting Komentar