Langsung ke konten utama

Unggulan

REVIEW BUKU "GILBERT CHOCKY: DAVE GROHL"

Gue memutuskan untuk membeli buku ini saat kegiatan Banten Bookfair 2023 berlangsung di gedung Perpustakaan Daerah Banten pada 18 Mei 2023 silam. Kegiatan yang mempertemukan gue kembali dengan sobat karib bernama Gebrina Sephira, atau biasa dipanggil Gegeb, merupakan suatu keberuntungan. Merasa beruntung karena sudah cukup lama tidak bersua sambil membahas buku-buku yang sedang trending, maupun membahas buku-buku lama namun masih layak untuk dibaca. Terlebih di acara tersebut, gue bisa langsung bertatap muka dengan salah satu penulis kondang yang bukunya menjadi best-seller di tahun 2019. Henry Manampiring, penulis buku bertema filsafat berjudul Filosofi Teras. Tapi kali ini gue belum mau bahas Filosofi Teras. Gue bakal bahas buku yang mana sosok didalamnya cukup menyita perhatian setelah beliau meng-cover lagu milik Lisa Loeb berjudul Stay pada tahun 2021 di kanal YouTube Foo Fighters. gambar: pribadi A.      TENTANG BUKU Buku ini ditulis oleh Gilbert Chocky, ri...

SAJIAN GENRE HOROR DAN SYAMANISME DI THAILAND DALAM FILM ‘THE MEDIUM’

Hallo semua!

Selamat datang kembali di blog Helena Vector. Kali ini, gue akan mengulas sebuah film dengan genre horror asal Thailand yang berjudul ‘The Medium’.

Tulisan ini mengandung spoiler, bagi kalian yang belum menonton dan tidak suka dengan hal-hal yang berbau spoiler, bisa menutup laman blog ini.

Langsung saja masuk ke ulasan, ya!

A.     Alur Cerita

The Medium merupakan film yang menceritakan tentang seorang Syaman (dukun) bernama Nim yang tinggal di sebuah desa terpencil di bagian timur Thailand. Penduduk desa yang tinggal bersama Nim menganut ajaran Syamanisme, atau dengan kata lain sebuah ajaran yang berazaskan keyakinan akan roh disekelilingnya dapat masuk ke dalam tubuh seorang syaman. Masyarakat disana meyakini bahwa setiap hal yang memiliki nilai spiritual tentu memiliki dewa masing-masing seperti gunung, sungai, sawah, lautan, bahkan rumah yang mereka tempati diyakini memiliki penunggunya masing-masing. Keseharian Nim sebagai seorang dukun, diikuti oleh para filmaker yang ingin membuat film dokumenter tentang kehidupan para dukun yang ada di Thailand.

Dalam wawancaranya, diceritakan bahwa Nim percaya akan 2 dewa. Dewa baik, dan Dewa buruk. Dewa baik yang Nim maksud adalah Dewa Bayan. Dewa Bayan ia yakini sebagai dewa yang baik, membawa keberuntungan dan keberkahan, serta mampu menyembuhkan. Masyarakat di desa setempat menyembah Dewa Bayan. Sedangkan Dewa buruk merupakan dewa yang selalu memberi petaka.

Seseorang bisa dikatakan sebagai Syam apabila Dewa Bayan “memilih” untuk merasuki tubuhnya. Dengan kata lain, seorang Syam merupakan mediator bagi Dewa Bayan untuk siapapun yang membutuhkan pertolongan. Syam yang Dewa Bayan “pilih” juga haruslah perempuan. Nim sendiri mengatakan bahwa ia menjadi seorang Nim karena garis keturunan dari sang nenek. Lalu turun ke bibinya, kemudian menurun lagi ke sang kakak yang bernama Noy. Akan tetapi, Noy “menolak” untuk menjadi seorang Syam yang akhirnya Dewa Bayan “melekat” ke tubuh Nim. Awalnya Nim juga menolak, namun ia mengatakan kepada tim filmaker bahwa semenjak ia menolak untuk menjadi Syam, ia sering sakit-sakitan. Hingga akhirnya Nim pasrah dan menerima Dewa Bayan menunjuk dirinya sebagai Syam.

sumber: Suara

Suatu hari, Nim dan para tim filmaker menuju ke rumah sang kakak, yakni Noy. Ia berkunjung karena suami Noy yang bernama Willow meninggal dunia akibat kanker. Sepanjang perjalanan, Nim bercerita tentang keluarga Willow yang meninggal secara tragis. Mulai dari kakeknya yang dipukul oleh warga sampai meninggal, sampai putra sulungnya yang bernama Mike meninggal dunia akibat kecelakaan. Sesampainya di rumah willow, ia mendapat keanehan dari keponakan perempuannya yang bernama Mink. Mink seperti orang aneh, mulai dari marah-marah tanpa sebab, hingga suatu ketika Nim melihat Mink yang saling tatap dengan seorang nenek yang tidak bisa melihat, dan keesokan harinya, nenek yang dilihat Mink tadi malam telah meninggal dunia tanpa sebab. Nim benar-benar merasa ada yang tidak beres dengan keponakannya. Kemudian, keanehan terjadi lagi pada Mink. Seperti sering mengeluh sakit perut dan punggung, kemudian mengalir darah dari pangkal paha, sikap Mink yang nampak seperti orang dengan gangguan jiwa, yang berujung Mink dipecat dari pekerjaannya dikarenakan atasan Mink di kantor melihat rekaman cctv yang memperlihatkan Mink sedang berbuat mesum dengan seorang pria di kantor.

Noy yang tidak ingin kondisi putrinya semakin parah, mengajak Mink untuk pergi ke tempat dukun yang lain. Mani selaku paman dari Mink, langsung memberitahukan kepada Nim bahwa Noy membawa Mink ke tempat dukun yang lain. Saat dilakukan proses “penyembuhan”, Nim datang dan menghentikan prosesi tersebut karena akan membahayakan Mink dan membuat berbagai roh lain bisa masuk ke tubuhnya. Benar saja, saat prosesi dihentikan, Mink langsung menyerang ibunya, kemudian ia pergi keluar ruangan dan saat dikejar oleh Nim, Mink menghilang.

Suatu hari, Nim mengajak Noy untuk masuk ke kamar Mink dan mencari barang-barang yang berhubungan dengan hal-hal supranatural. Mereka berhasil menemukan barang-barang aneh, mulai dari patung, botol bekas, hingga pembalut bekas yang masih membekas noda darah. Nim juga baru mengetahui bahwa sebenarnya Mike tidak meninggal karena kecelakaan, namun karena bunuh diri. Nim merasa bahwa apa yang sedang terjadi pada Mink, ada kaitannya dengan Mike. Nim berinisiatif untuk pergi ke suatu tempat, dan ia berhasil menemukan sebatang pohon yang rindang yang merupakan tempat Mike gantung diri. Mengetahui hal itu, Nim melakukan ritual selama berhari-hari.

sumber: The Strait Times

Terhitung satu bulan Mink menghilang, ia menemukan petunjuk dari sebuah telur yang ia pecahkan. Telur itu mengeluarkan cairan berwarna hitam pekat. Merasa ada yang salah, Nim langsung pergi dari tempat ritual menuju ke suatu tempat. Ia mendatangi sebuah gedung tua yang terletak di dalam hutan. Nim merasakan kuatnya energi di dalam gedung tersebut, dan di lantai 5 gedung itulah Nim menemukan Mink yang kondisinya sangat memprihatinkan. Akhirnya Mink segera dilarikan ke rumah sakit karena Mink mengalami dehidrasi dan malnutrisi. Saat Nim ingin kembali melakukan ritual diatas gunung tempat dimana memuja Dewa Bayan, Nim sangat histeris karena kepala patung Dewa Bayan patah dan tidak diketahui siapa pelakunya.

Setelah Mink keluar dari rumah sakit, Nim menemui Syam yang lain bernama Santi. Santi mengatakan bahwa roh yang ada di dalam tubuh Mink bisa dikeluarkan namun dengan catatan tubuh Mink akan hancur. Karena roh yang merasuki tubuh Mink sangat banyak, tak terhitung jumlahnya. Roh tersebut berasal dari gedung tua tempat dimana Mink ditemukan. Santi juga mengatakan hal penting kepada Noy alasan Mink menjadi seperti ini. Semasa hidup, leluhur keluarga Willow telah melakukan pembantaian terhadap banyak orang. Hingga akhirnya, seseorang yang sedang sekarat mengutuk keluarga Willow yang dimana kutukannya akan terus berlanjut hingga ke keturunan Willow kelak. Tidak hanya itu, efek dari penolakan Dewa Bayan yang dilakuan oleh Noy sangatlah besar. Noy yang menolak Dewa Bayan harus menanggung akibat dari perbuatan leluhur Willow. Mink harus menjadi tumbal untuk menghapus dosa yang dilakukan leluhur mendiang ayahnya.

sumber: Asia One

B.     Film Mokumenter di tahun 2021

Gue bisa bilang bahwa The Medium merupakan film Mokumenter dengan genre horror pertama di tahun 2021. Mokumenter adalah gabungan dari kata mock dan documentary yang memiliki arti sebuah film atau karya fiksi yang disajikan dalam bentuk dokumenter. Film ini disutradarai oleh Banjong Pisanthanakuk, dan diproduseri oleh Na Hong Jin. Diperankan oleh Sawanee Utooma sebagai Nim, Narilya Gulmongkolpech sebagai Mink, Sirani Yanktitikan sebagai Noy, dan Boonsong Nakphoo sebagai Santi. Film ini berdurasi selama 2 jam 10 menit, dengan rating 6,7/10 versi IMDb.

C.      Opini Penulis

Setelah sekian lama tidak menyaksikan film dengan genre horror asal Thailand, akhirnya gue memberanikan diri untuk menonton film ini meskipun menontonnya pada siang hari. Karena menurut gue pribadi, tingkat kengerian dari film asal Thailand yang bergenre horror sangatlah tinggi. Bagi teman-teman yang bertanya ‘kenapa film horror Thailand dan Indonesia lebih seram dibandingkan film horror barat?’

Hal tersebut dikarenakan pengaruh dari budaya, dan kehidupan masyarakat negara tersebut. Urban legend dan hal-hal klenik di Thailand dan Indonesia masih sangat kuat. Berbeda dengan film horror dari negara barat yang budaya dan kehidupan masyarakatnya sangat modern dan cenderung jauh dari hal-hal supranatural. Gue pribadi memberi rating untuk film ini sebesar 7,5/10 karena teknik pengambilan gambar yang sangat rapi meskipun menggunakan teknik found footage. Selain itu, plot twist dalam film yang sangat mind blowing, dan totalitas para pemeran yang saling melengkapi satu sama lain.

D.      Penutup

Sebagai penutup, terdapat tiga hal yang gue tangkap dalam film ini.

Pertama, dari semua film mokumenter yang pernah gue tonton, gue jadi lebih paham kenapa banyak orang yang tidak begitu suka dengan film mokumenter. Selain teknik found footage yang membuat pusing, ending dalam film mokumenter juga selalu terlihat ‘gantung.’

Kedua, gue tidak berharap banyak akan ada atau tidak kelanjutan season untuk film ini. Karena sudah terlihat dengan jelas plot twist di akhir film yang menjelaskan secara rinci mengapa pengusiran roh dalam tubuh Mink gagal total, semua orang yang mengikuti ritual tersebut mati mengenaskan termasuk Noy, Santi, dan para tim filmaker. Jadi, tidak ada lagi yang perlu diceritakan.

Ketiga, terdapat pesan moral yang gue ambil dari film ini. Seiring majunya peradaban umat manusia di muka bumi, kita perlu mempertanyakan keyakinan dan keimanan kepada diri sendiri. Sama seperti halnya Nim yang mengatakan bahwa percaya atau tidaknya kita kepada para Dewa, itu kembali ke diri masing-masing. Karena sejujurnya, Nim juga tidak yakin apakah Dewa Bayan benar merasukinya atau tidak.

sumber: CNNIndonesia

Komentar

Postingan Populer