Selamat datang di blog Helena Vector, kembali lagi
di rubrik Opini. Sebelum mulai, gue mau mengucapkan Selamat Hari Pejalan Kaki
yang jatuh pada tanggal 22 Januari 2019. Semoga masyarakat dan pemerintah di
seluruh dunia makin menghargai akan hak-hak para pejalan kaki, dan buat yang suka
jalan kaki makin memperhatikan langkahnya ketika berjalan di trotoar. World Health Organization (WHO) mengatakan, lebih
dari 270.000 pejalan kaki meninggal di jalan setiap tahun. Secara global, pejalan
kaki berkontribusi sebanyak 22% dari total kematian di jalan. Bahkan di beberapa
negara, proporsi tersebut mencapai 67%. Jutaan orang lainnya mengalami cedera
dalam kecelakan lalu lintas ketika sedang berjalan kaki, dan beberapa di
antaranya mengalami cacat permanen. (sumber:
WHO, Manual Keselamatan Jalan Untuk Mengambil Keputusan dan Praktisi, 2015)
Flashback
Pertama kali dengar Bring Me The Horizon sewaktu masih pakai seragam putih abu-abu, duduk di bangku kelas satu, tepatnya di semester dua (kalau enggak salah di tahun 2011). Lagu pertama mereka yang gue dengar adalah ‘It Never Ends’ lalu disusul ‘The Sadness Will Never End’, setelah itu gue mulai browsing di internet dan dengar lagu-lagunya dari album pertama yang masih banyak “teriaknya” (red: This Is What the Edge of Your Seat Was Made For).
Seperti yang kita tahu, Bring Me The Horizon adalah band yang terbentuk di Inggris pada tahun 2004. Namun di tahun ini, banyak orang yang mulai membicarakan mereka, dan mendengarkan lagu dari album Amo. Namun banyak juga orang yang merasa “kecewa”
dengan band satu ini.
*kok bisa?
 |
Gambar: Wikipedia |
23 Januari 2019
Tepat pukul 01.00 dini hari tadi, muncul notifikasi di laman YouTube kalau Bring Me The Horizon mengunggah
official audio dari salah satu single di album terbarunya. Single
tersebut berjudul 'Mother Tongue'
dan berhasil bikin gue penasaran. Apakah karakter yang dihasilkan sama dengan lagu-lagu sebelumnya seperti 'Mantra'
, dan 'Wonderful Life'
?
Banyak pro dan kontra dengan lagu 'Medicine' dan 'Mother Tongue' dan segelintir dari mereka memberi komentar seperti ini:
 |
gambar: pribadi |
 |
gambar: pribadi |
Nggak cuma mereka, gue juga sedikit kaget
ketika dengar lagu 'Medicine' yang berbanding terbalik dengan lagu 'Wonderful
Life'. Kendati demikian, buat gue hal ini sangat lumrah dilakukan oleh Oliver dan kawan-kawan. Gue tetap suka Bring me The Horizon, bahkan
menurut gue wajar kalau beberapa lagu di album Amo terlihat kontras. Kita asumsikan kalau Oliver dkk hanya ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Bisa saja hal ini dilakukan agar semua pihak (selain fans) bisa menikmati karya mereka, atau mengenal BMTH lebih
dekat.
Selain itu, dengan diluncurkannya lagu Medicine dan Mother Tounge, bisa terlihat siapa fans sesungguhnya. Karena buat gue kalau kalian adalah penggemar, tentu kalian bisa mengambil sikap bijak akan lagu-lagu di album barunya. They keep on track! Bring Me The Horizon terus menghasilkan karya dengan memberi sentuhan yang cukup menyegarkan tanpa menghilangkan esensi dan karakter dalam bermusik. Mereka juga berhasil menciptakan fenomena yang membuat gempar jagat maya di tahun ini. Empat jempol buat kalian!
Penutup
Gue mau mengucapkan selamat buat Bring Me The Horizon karena sampai detik ini kalian masih berkarya. Terimakasih atas album barunya meskipun cukup membuat kaget khalayak, dan semoga kedepannya makin banyak orang yang terkejut dengan album baru kalian!
Komentar
Posting Komentar