Langsung ke konten utama

Unggulan

REVIEW BUKU "GILBERT CHOCKY: DAVE GROHL"

Gue memutuskan untuk membeli buku ini saat kegiatan Banten Bookfair 2023 berlangsung di gedung Perpustakaan Daerah Banten pada 18 Mei 2023 silam. Kegiatan yang mempertemukan gue kembali dengan sobat karib bernama Gebrina Sephira, atau biasa dipanggil Gegeb, merupakan suatu keberuntungan. Merasa beruntung karena sudah cukup lama tidak bersua sambil membahas buku-buku yang sedang trending, maupun membahas buku-buku lama namun masih layak untuk dibaca. Terlebih di acara tersebut, gue bisa langsung bertatap muka dengan salah satu penulis kondang yang bukunya menjadi best-seller di tahun 2019. Henry Manampiring, penulis buku bertema filsafat berjudul Filosofi Teras. Tapi kali ini gue belum mau bahas Filosofi Teras. Gue bakal bahas buku yang mana sosok didalamnya cukup menyita perhatian setelah beliau meng-cover lagu milik Lisa Loeb berjudul Stay pada tahun 2021 di kanal YouTube Foo Fighters. gambar: pribadi A.      TENTANG BUKU Buku ini ditulis oleh Gilbert Chocky, ri...

SEBUAH PERSPEKTIF DAN PESAN DALAM FILM ‘BALADA SEPASANG KEKASIH GILA’

 

Hallo, selamat datang teman-teman yang baru pertama datang ke blog ini, dan selamat datang kembali buat teman-teman yang masih menjadi pembaca setia.

Senin, 23 Agustus 2021, adalah hari yang sebetulnya terbilang telat untuk gue menonton film yang disutradarai Anggy Umbara ini. Dibintangi oleh Denny Sumargo, dan Sara Fajira. Usut punya usut, ‘Balada Sepasang Kekasih Gila’ adalah sebuah karya dari Han Gagas yang memenangkan kompetisi Falcon Script Hunt pada tahun 2020. Awal menonton trailernya, gue langsung menulis di buku agenda untuk menyaksikan film ini. Tidak mungkin untuk ke bioskop karena pandemi yang tak kunjung usai. Terima kasih kepada Klik Film yang sudah menjadi platform untuk menonton streaming selama pandemi.

sumber: Klikfilm

Bagi teman-teman yang penasaran bagaimana cara menonton dan berlangganan Klik Film dengan GoPay, sangat mudah:

1.      Telusuri laman Klik Film di internet;

2.      Pilih film yang ingin kalian tonton, lalu klik ‘Berlangganan’;

3.    Pilih metode pembayaran dengan GoPay, yang kemudian akan muncul perintah untuk memindai kode QR;

4.   Buka aplikasi GoJek kalian, pilih bayar, arahkan ponsel kalian ke monitor laptop atau PC untuk memindai kode, pembayaran selesai! Untuk jangka waktu berlangganan dengan GoPay sampai 7 hari, dan belum termasuk film Premium.

Oke! Sesuai dengan judulnya, blog kali ini akan membahas perspektif dan pesan dalam film ‘Balada Sepasang Kekasih Gila’ versi gue sendiri. Diceritakan sosok Lastri dan Jarot yang memiliki masa lalu yang kelam. Lastri pernah mengalami pelecehan seksual, menjadi korban perdagangan manusia, dan dijatuhi hukuman penjara akibat membela dirinya. Sedangkan Jarot adalah seorang pria yang terlahir dengan IQ rendah, sayangnya ia dituduh sebagai komunis, dan membunuh orang-orang yang berlaku jahat padanya. Jarot dijatuhi hukuman penjara selama 4 bulan, dan menjalani rehabilitasi di rumah sakit jiwa selama 6 bulan. Selama di sana, Jarot diperlakukan dengan tidak baik pula oleh kedua petugas rumah sakit. Hingga suatu hari keduanya bertemu secara tidak sengaja setelah menghirup udara bebas, dan menjalin cinta.

Selama film berlangsung, gue terkejut karena tidak ada musik latar yang dinyanyikan oleh musisi terkenal dalam negeri. Hanya ada dua buah lagu kebangsaan yang menjadi musik latar yakni ‘Halo-Halo Bandung’, dan ‘Indonesia Raya.’ Film ini secara jelas menunjukkan pesan bahwa seluruh unsur masyarakat di Indonesia masih terjajah di tanahnya sendiri. Dibawah sistem pemerintahan, kedua insan ini tidak merasakan apa itu bebas, merdeka, dan bahagia yang sesungguhnya. Mereka dikelilingi orang-orang yang “mengaku waras” dan pada akhirnya “dipaksa” untuk mencari kebahagiaan walaupun dengan cara yang menyakitkan. Terbukti dari Lastri yang mencari keadilan karena kasus pemerkosaannya oleh ketiga preman, namun saat ia membalas perbuatan bejat mereka, Lastri malah harus dijebloskan ke penjara, dan lagi-lagi masuk ke lingkaran hitam. Tidak hanya itu, saat mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri, kebahagiaan mereka direnggut kembali oleh para pekerja proyek yang tamak. Secara paksa, Lastri dan Jarot diperlakukan bak orang yang tidak layak hidup. Ditambah saat kondisi Lastri yang saat itu sedang mengandung, harus kehilangan janinnya akibat ia yang kembali diperkosa oleh preman suruhan orang-orang pekerja proyek.

Lewat pesan yang gue temukan dalam film ini, gue menyatakan bahwa semua orang berhak untuk membangun cinta, tidak peduli siapa, dan apa latar belakangnya sekalipun dalam situasi yang kacau. Anggy Umbara sukses membakar emosi yang menonton film ini. Gue menyadari bahwa manusia yang pada dasarnya diberikan rasa empati oleh Tuhan, memang harus ditunjukkan dengan cara yang paling jujur. 

 

Komentar

Postingan Populer